<HTML>
<HEAD><TITLE>Mrtode Pembelajaran Al-Qur'an Kontemporer</TITLE>
</HEAD>
<BODY>
<Img src ="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=659662230757105&set=pb.100001400034846.-2207520000.1399523860.&type=3&src=https%3A%2F%2Ffbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net%2Fhphotos-ak-prn1%2Ft1.0-9%2F1016574_659662230757105_36960137_n.jpg&size=256%2C126"Height="100"Width="100">
</HEAD>
<BODY>
<Img src ="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=659662230757105&set=pb.100001400034846.-2207520000.1399523860.&type=3&src=https%3A%2F%2Ffbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net%2Fhphotos-ak-prn1%2Ft1.0-9%2F1016574_659662230757105_36960137_n.jpg&size=256%2C126"Height="100"Width="100">
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini
mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dan kemungkinan perkembangan tersebut
masih akan terus berlanjut seiring dengan perkembangan manusia. Apalagi pada
masa era globalisasi dunia semacam ini yang kita alami sekarang. Situasi dan
kondisi semacam ini sering kali membawa perubahan terhadap pola pikir manusia
terutama bagi mereka yang dangkal dalam pemahaman agamanya terhadap agama,
akibatnya nilai – nilai kehidupan terutama nilai moral agama makin terabaikan
oleh masyarakat. Kebanyakan mereka mencurahkan segala daya dan upaya untuk
mencapai kemajuan ilmu dan teknologi sebagai wahana untuk mencukupi kebutuhan
meteri kehidupannya, sementara mereka lupa pada pembinaan kepribadian manusia,
sehingga mereka kehilangan pegangan batin walaupun kekayaan materi berlimpah
ruah. Yang lebih tragis lagi adalah dikalangan generasi muda banyak timbul
kegoncangan dan kegelisahan rohani.
Oleh karena itu harus dicari jalan keluarnya, slah satunya
terhadap anak – anak yang masih bersih dan mudah dibentuk. Pendidikan yang
menanamkan keimanan dan ketaqwaan yang berintikan pada ajaran Al-Qur’an. Sebab
dengan inilah generasi muda dapat diselamatkan. Dan jika berpedoman kepada
Al-Qur’an adalah merupakan obat yang mujarab untuk menyembuhkan penyakit moral
yang telah melanda masyarakat, terutama generasi muda saat ini.
Oleh karena itu hampir semua orang tua muslim merasa
mempunyai tanggung jawab besar kepada anak untuk memberikan keterampilan dalam
membaca al-Qur’an. Dengan adanya tanggung jawab inilah, banyak orang tua yang
memasukkan anaknya kelembaga yang di dalamnya mengajarkan keterampilan membaca
al-Qur’an, syaitu di lembaga – lembaga pendidikan keagamaan non formal seperti
TPQ, lembaga diniyah serta musola dan masjid – masjid. Untuk itu
dalam makalah ini kami akan membahas tentang salah satu metode pembelajaran
Al-Qur’an kontemporer yaitu AN Nahdliyah (An Nahdiyyah), secara ringkas, yang
akan dibatasi dengan rumusan masalah berikut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah penegrtian secara Istilah An Nahdliyah tersebut ?
2.
Bagaimana penjelasan/deskripsi metode An Nahdliyah ?
3.
Siapakah yang menciptakan metode An Nahdliyah ? Bagaimana
biaografinya ?
4.
Apakah kelebihan dan kekurangan metode An Nahdliyah ?
5.
Bagaimana langkah-langkah metode An Nahdliyah ?
6.
Bagaimanakah Cara pengaplikasian metode An Nahdliyah ?
C.
Tujuan
1.
Dapat mengetahui penegrtia secara Istilah metode An
Nahdliyah
2.
Dapat mengetahui deskripsi metode An Nahdliyah
3.
Dapat mengetahui pencipta metode An Nahdliyah, dan
menegtahui biografinya
4.
Dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan metode An Nahdliyah
5.
Dapat mengetahui langkah-langkah metode An Nahdliyah
6.
Dapat mengetahui pengaplikasian metode An Nahdliyah
BAB
II
PEMBAHASAN
METODE
AN NAHDLIYAH (AN NAHDIYYAH)
- Pengertian Metode
Ditinjau dari
segi etimologi, Methode berasal dari bahasa Yunani, yaituMethodos. Kata
ini terdiri dari dua suku kata, yaitu ‘‘metha’’ yang berarti
melalui atau melewati, dan ‘’hodos’’ yang berarti jalan
atau cara. Maka methode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai
tujuan. Dalam
bahasa Inggris dikenal dengan term method dan way yang
diterjemahkan dengan metode dan cara. Sedangkan dalam bahasa Arab , kata metode
diungkapkan dalam berbagai kata seperti al-thariqah, al – manhaj, dan
al – wasilah.. Al – thariqah berarti jalan, al – Manhaj berarti sistem
sedangkan al – Wasilah berarti mediator atau perantara. Dengan demikian, kata
Arab yang paling dekat dengan arti methode adalaha Al- thariqah. Sedangkan
methode ditinjau dari segi termonolgi ( istilah ) adalah “jalan yang
ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam
lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya”.[1]
B.
Pengertian
Istilah An Nahdliyah
Metode An –
Nahdliyah adalah salah satu metode membaca Al-Qur’an yang muncul di
Kabupaten Tulungagung , Propinsi Jawa Timur. Metode ini disusun oleh
sebuah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Tulungagung.
Ditinjau dari segi arti, An-Nahdliyah adalah sebuah
kebangkitan. Istilah ini digunakan untuk sebuah metode cepat tanggap membaca
Al-Qur’an yang dikemas secara berjenjang satu sampai enam jilid.
Istilah Cepat Tanggap Belajar
Al-Quran An-Nahdliyah dikarenakan memang metodeloginya menggunakan sistem
klasikal penuh. Cara belajar dengan menggunakan hitungan ketukan stik secara
berirama.[2]
Lahirnya metode ini
didasari oleh beberapa pertimbangan, diantaranya :
(1)
kebutuhan terhadap metode yang cepat dapat
diserap oleh anak dalam belajar membaca al-Qur’an sangat dibutuhkan karena padatnya
kegiatan yang dimiliki oleh hampir setiap anak yang sedang menempuh jenjang
pendidikan sekolah formal.
(2)
Kebututuhan
terhadap pola pembelajaran yang berciri khas Nahdliyin dengan menggabungkan
nilai salaf dan metode pembelajaran modern.
(3)
Pembelajaran di
TPQ terkait dengan pembelajaran pasca TPQ (Madrasah Diniyah) sehingga
keberhasilan di TPQ akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan di Madrasah
Diniyah serta pemahaman ilmu-ilmu agama yang lebih luas.
Dalam proses belajar mengajar An-Nahdliyah ada beberapa
istilah, yaitu guru tutor, guru yang menyampaikan materi (guru yang paling
fasih dan paling bagus di antara guru yang lain) dengan ciri khasnya stik
(tongkat) sebagai panduan titian murottal sebagai ganti harkat (isyarat gerakan
jari). Guru privat bertugas membina, mengevaluasi, dan memberi prestasi kepada
santri. Syarat untuk bisa mengajar An-Nahdliyah di antaranya bisa membaca
Al-Qur’an dengan baik, mempunyai loyalitas yang tinggi, dan sudah pernah
mengikuti training.
C.
Penjelasan/Deskripsi Metode An
Nahdliyah
Metode ini merupakan metode pengembangan dari metode
Al-Baghdadi maka materi pembelajaran Al-Qur’an tidak jauh berbeda dengan metode
Qiraati dan Iqra. Dan perlu diketahui bahwa pembelajaran metode ini lebih
ditekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukan atau lebih
tepatnya pembelajaran Al-Qur’an pada metode ini lebih menekankan pada kode
“Ketukan”. Dalam metode ini buku paketnya tidak dijual bebas bagi yang ingin
menggunakannya atau ingin menjadi guru pada metode ini harus sudah mengikuti
penataran calon guru metode An-Nahdliyah.[3]
Metode ini di
kembangkan dengan maksud agar :
1. Tumbuh sikap kebangkitan kembali untuk belajar dan
mengajar Al-Qur’an
2. Tumbuh sikap cepat dan tanggap dalam belajar dan mengajar
Al-Qur’an.[4]
Adapun ciri khusus metode ini adalah :
1) Materi pelajaran disusun secara berjenjang dalam buku
paket 6 Jilid.
2) Pengenalan huruf sekaligus diawali dengan latihan dan
pemantaban makhorijul huruf dan sifatul huruf.
3) Penerapan qoidah tajwid dilaksanakan secara praktis dan
dipandu dengan titian murotal,
4) Santri lebih dituntut memiliki pengertian yang dipandu
dengan asas CBSA melalui pendekatan ketrampilan proses.
5) Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara klasikal
untuk tutoria dengan materi yang sama agar terjadi proses
musafahah
6) Evaluasi dilaksanakan secara kontinyu dan berkelanjutan
7) Metode Ini merupakan pengembangan dari Qoidah Baghdadiyah[5]
D.
Biografi
Penyusun
Berbicara
tentang An Nahdliyah tentunya tidak akan lepas dari tokoh sentral berdirinya
metode tersebut yakni KH. Munawwir Kholid. An nahdliyah lahir karena
keprihatinan Kiai Munawwir melihat anak-anak kecil termasuk putra-putri kiai
yang mengaji di surau-surau. Mereka belajar menggunakan metode yang bukan
berasal dari kultur pesantren. Hal ini bila diteruskan, maka akan menggeser
sistem berpikir mereka. Berangkat dari hal tersebut, akhirnya timbullah niat
dalam hati Kiai Munawwir Kholid untuk menciptakan suatu metode cepat belajar al
qur’an yang bercirikan ke-Nahdlotul Ulama (NU)an.
Lembaga Pendidikan Ma’arif NU
merupakan Badan Otonomi NU yang menangani bidang pendidikan, baik pendidikan
formal maupun non-formal.
Termasuk pendidikan formal adalah MI/SD, MTs , MA/SMA
yang bernaung di bawah panji NU.
Adapun pendidikan non-formal
meliputi TPQ, Madrasah Diniyah, dan Pondok Pesantren.
Namun, berkat kegigihan
Kiai Munawwir, akhirnya dalam waktu yang relatif panjang, terbentuklah Metode
An Nahdliyah. Dalam perjalanannya, An Nahdliyah sempat
ber’metamorfosis’(berubah/berganti nama) sebanyak tiga kali, yaitu : pertama
: bernama Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif (format disusun PCNU
Tulungagung pada tahun 1985). Kedua, Metode Cepat Baca Al
Qur’an Ma’arif Qiroati (dengan meminta izin muallif qiro’ati untuk dicetak). Dan
ketiga, Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif An Nahdliyah (mulai
dicetak pada tahun 1991). Adapun tempat yang sering digunakan untuk membahas
format dan perkembangan metode An Nahdliyah adalah musholla lembaga ma’arif
Tulungagung.
Sebelum metode ini
bernama An Nahdliyah, pada suatu ketika atas petunjuk setelah bermunajat kepada
Allah SWT. Kiai Munawwir Kholid berjalan ke arah utara yang pada akhirnya
beliau bertemu dengan Kiai Syamsu Dluha. Dari pertemuan itu, terjalinlah
ikatan persaudaraan yang kuat diantara keduanya yang pada akhirnya menghasilkan
beberapa materi rumusan-rumusan yang menjadi bahan penyusunan kitab Metode
Cepat Tanggap Belajar Al Qur’an An Nahdliyah. Dengan dibantu oleh Kiai Syamsu
Dluha dan kiai-kiai yang lain akhirnya Kiai Munawir Kholid menggagas untuk
membuat metode baru. Beliau bersama sahabat–sahabat beliau membentuk team
perumus yang beranggotakan antara lain:
1.
Kyai Munawir Kholid
2.
Kyai Manaf
3.
Kyai Mu’in Arif
4.
Kyai Hamim
5.
Kyai Masruhan
6.
Kyai Syamsu Dluha[6]
E.
Kelebihan dan
Kekurangan Metode An Nahdliyah
Kelebihan yang
terdapat dalam metode An Nahdliyah antarab lain adalah :
1.
Mudah dipahami
oleh anak-anak., karena dalam metode ini anak-anak diajak untuk melagukan saat
belajar Al-Qur’an, sehingga dapat diterima oleh otak anak maupun orang dewasa
pada umunya.
2.
Semua santri yang belajar lebih cepat tanggap, konsentrasi,
dan mudah dikendalikan, juga menyenangkan.
3.
Melatih hubungan sosial, kerjasama, dan kekompakkan anak
atau peserta metode An Nahdliyah, karen dalam proses pembelajran ini dituntun secara
bersama-sama untuk mengikuti ucapan guru, dan instrument yang digunakan oleh
guru tersebut.
Selain mempunyai kelebihan, metode inipun mempunyai
kelemahannya antara lain sebagai berikut :
- Dengan metode ini, guru memberi contoh, santri mendengarkan lalu menirukan, sehingga terkesan lebih aktif guru dari pada santrinya.
- Tidak semua orang bisa mengajarkan/memakai metode ini, karena hanya untu orang yang mempunyai persyaratan bisa membaca Al-Qur’an dengan baik, mempunyai loyalitas yang tinggi, dan sudah pernah mengikuti training.
3. Didalam metode ini harus memakai waktu yang lama, karena
mempunyai jilid yang banyak, setelah selesai 6 jilid tersebut harus melanjutkan
ke tingkat selanjutnya.
- Santri tidak bisa berkreasi sendiri dengan cara yang ia suka, karena harus mengikuti peraturan dan tata cara yang sudah ada
F.
Langkah-langkah
Metode An Nadliyah
Dalam
pelaksanaan metode ini mempunyai dua program yang harus diselesaikan oleh para
santri yaitu :
1. Program buku paket
Program buku paket ( PBP ) , program
awal yang dipandu dengan buku paket Cepat Tanggap Belajar Al-Qur'an An
Nahdilyah sebanyak enam
jilid yan
dapat ditempuh
kurang lebih enam bulan.
2. Program Sorogan Al-Qur'an
PSQ , yaitu
program lanjutan sebagai aplikasi praktis untuk menghantar santri mampu membaca Al-Qur’an
sampai khatam 30 juz. Pada
program ini santri dibekali dengan sistem bacaan ghoroibul. Qur’an tartil, tahqiq dan
taghonni . Untuk menyelesaikan program ini diperlukan waktu kurang lebih
20 bulan.
Dalam program
sorogan Al-Qur’an ini santri akan diajarkan bagaimana cara-cara membaca
Al-Qur’an yang sesuai dengan sistem bacaan dalam membaca Al-Qur’an. Dimana
santri langsung praktek membaca Al-Qur’an besar.
Selain itu peserta metode ini diberi tip bagaimana belajar
dan mengajarkan metode an-nahdliyah, diantanya:
1) Lobi suara atau guru memberi contoh,
santri mendengarkan baru menirukan.
2) Pembenahan makhrojul huruf dan
sifatul huruf.
3) Menunjukkan fakta huruf.
4) Dituliskan 11 x baru dibaca
berulang-ulang
- Aplikasi Metode An Nahdliyah
Didalam metode An Nahdliyah terdapat enam (6) jilid pada
buku paketnya, isi secara garis besar ke-enam jilid buku paket tersebut adalah
:
Jilid
1 Pengenalan huruf hijaiyah
berharakat fathah.
Jilid 2 Huruf hijaiyah bersambung, harakat dhamah dan kasrah,
mad thabi'i,
harakat ganda
Jilid
3 Ta marbuthah, mad thabi'i,
alif fariqah, ihfa', hamzah washal
Jilid
4 Idzhar qamariah, ra
tafkhim, Idzhar syafawi, Idzhar halqi, Mad wajib mutashil, Mad shilah thawilah, Mad
jaiz munfashil
Jilid 5 Ghunnah, Idhgham bighunnah, Idhgham
bilaghunnah, Iqlab, Idhgham Mutamatsilain, Ihfa' syafawi, Lam jalalah
(tafkhim-tarqiq)
Jilid 6 Idhgham syamsiyah, Qalqalah, Idzhar
bikilmah, Mad lazim mutsaqal kilmi, Mad lazim mukhafaf kilmi, Mad iwadh, Mad
lazim mutsaqal harfi, Mad lazim mukhafaf harfi, Tanda-tanda waqaf, Surat-surat
pendek, Surat Al-Baqarah ayat 1 - 20
Didalam pengaplikasiannya dalam metode An Nahdliyah yang
perlu di lakukan adalah tindakan sebagai berikut :
1. Awalnya
guru menulis ayat-ayat pendek di papan tulis.
2. Setelah
itu guru membacakannya dan siswa menirukannya dengan diiringi titian murotal.
3. Untuk
mengetes santrinya sekali-kali guru menunjuk salah satu santri untuk membaca
tulisan yang ada di papan tulis untuk mengetahui tingkat kompetensi tilawahnya
dengan melihat kemampuan makhrojul huruf dan kaidah tajwidnya. Titian murotal
ini juga menjadi ciri khas metode ini yaitu ketukan untuk menandai panjang dan
pendeknya bunyi.
Berikut adalah gambar
buku paket An nahdliyah dari jilid 1 sampai jilid 6.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan
Dari pembahasan makalah tentang metode An Nahdliyah (An
Nahdhiyah) dapat kami simpulkan bahwa An-Nahdliyah adalah sebuah kebangkitan.
Istilah ini digunakan untuk sebuah metode cepat tanggap membaca Al-Qur’an yang
dikemas secara berjenjang satu sampai enam jilid.
Metode membaca Al-Qur’an
yang muncul di Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa Timur. Metode ini disusun oleh
sebuah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Tulungagung. Pembelajaran metode ini lebih ditekankan pada
kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukan atau lebih tepatnya
pembelajaran Al-Qur’an pada metode ini lebih menekankan pada kode “Ketukan”. Tokoh sentral pendirinya metode tersebut yakni KH. Munawwir
Kholid. Selain tokoh sentarl tersebut, ada lagi tokoh yang menciptakan metode
tersebut yaitu Kyai Manaf ,Kyai Mu’in Arif, Kyai Hamim, Kyai Masruhan, Kyai Syamsu Dluha.
Dalam
pelaksanaan metode ini mempunyai dua program yang harus diselesaikan oleh para
santri yaitu :
1. Program buku paket
Program buku paket ( PBP ) , program
awal yang dipandu dengan buku paket Cepat Tanggap Belajar Al-Qur'an An
Nahdilyah sebanyak enam
jilid yan
dapat ditempuh
kurang lebih enam bulan.
2. Program Sorogan Al-Qur'an
PSQ , yaitu
program lanjutan sebagai aplikasi praktis untuk menghantar santri mampu membaca
Al-Qur’an sampai khatam 30 juz. Pada program ini santri dibekali dengan sistem bacaan ghoroibul.
B. Saran
Sebagai calon guru, kita harus mengetahui metode mana yang
lebih efektif digunakan dalam pembelajaran, dalam hal ini khususnya didalam
pembelajaran membaca Al-Qur’an. Kita harus pandai dalam menentukan metode,
karena jika salah atau tidak sesuai dalam menggunakan metode, bisa jadi apa
yang Seorang guru harapkan untuk dicapai siswa/santrinya tidak akan tercapai.
Jika kita berperan sebagai orang tua, tugas pokok kita adalah
selalu membimbing anak-anak supaya termotivasi, dan menumbuhkan minat mereka
terhadap baca tulis Al-Qur’an.
</BODY>
</HTML>
[1]Ismail SM, “Strategi Pembelajaran Agama Islam berbasis
PAIKEM” ( Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan,
( Semarang, : Bumi Aksara,2008 ) hal.7.
[3]Maksum Farid, dkk,Cepat
Tanggap Belajar Al-Qur’an An-Nahdhiyah,(Tulungagung : LP. Ma’arif
,1992),hlm. 9.
[4]Moh. Mungin Arief, Khanan Muhtar,
pedoman pengelolaan taman pendidikan Al-Qu’an metode An-nahdiyah,(Tulungagung
: LP. Ma’arif NU,1993),hlm.9.
[6]file:///E:/semester%204/Metode%20Pemb.%20Al-Qur%27an%20Kontemporer/ngaji/mabinannahdliyahlangitan%20_%20This%20WordPress.com%20site%20is%20the%20cat%E2%80%99s%20pajamas.htm
1 komentar:
Izin ngopas teh insyaAllah bermanfaat he
Posting Komentar